Hidayah adalah nikmat yang besar dari Allah Subhanahu wata’alaa. Dengannya Allah menjadikan kita mudah melalukan setiap perintah Allah dan menjauhi setiap yang dilarang-Nya. Tanda orang mendapatkan hidayah Allah adalah lapangnya dada untuk tunduk dengan syariat Islam, kebalikannya jika Allah menyesatkan seseorang maka Allah akan jadikannya sulit, berat, bahkan rasa malas untuk mengikuti perintah Allah dan menjauhi larangan Nya.
Allah mengingatkan dalam Al Qur’an Surat Al An’am ayat 125:
فَمَن يُرِدِ ٱللَّهُ أَن يَهْدِيَهُۥ يَشْرَحْ صَدْرَهُۥ لِلْإِسْلَٰمِ ۖ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُۥ يَجْعَلْ صَدْرَهُۥ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِى ٱلسَّمَآءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ ٱللَّهُ ٱلرِّجْسَ عَلَى ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
Artinya: Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.
Salah satu ayat ini adalah orang yang sesat laksana orang yang naik yang naik ke langit maka ia akan merasakan hampa udara dan kesempitan yang luar biasa di dadanya dan serasa tercekik.
Seperti ini pula keadaan orang yang diajak untuk memeluk agama Islam namun Allah telah mentakdirkannya dalam kesesatan maka ia akan meresakan kesempitan yang luar biasa.
Hidayah adalah milik Allah yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Bahkan seorang nabi pun tidak dapat memberikan hidayah kepada istri, anak, orang tua, atau keluarga lainnya tanpa kehendak Allah Ta’alaa . Allah berfirman dalam surat Al Qoshosh ayat 56:
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”.
Maka sepatutnya kita bersyukur jika hidayah sudah hadir di dada kita dan pada diri orang yang kita sayangi. Banyak hal yang bisa kita lakukan agar hidayah senantiasa indah dalam hati kita semua, salah satunya adalah dengan kita terus minta kepada Allah.
Allah mengajarkan kepada kita agar nikmat ini jangan sampai berpaling dari diri kita dari yang Allah ajarkan dalam Al Qur’an Surat Ali Imran ayat 8
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ
Artinya: (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi”.
Amiin Yaa Mujiibas Sa’iliin
Leave A Comment