Skip to main content
TUGU – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Nurul Fikri akan menggelar event riset terbesar di Depok dalam seri pameran penelitian yang bernama Nurul Fikri Research Expo 2017. Acara ini diklaim akan melibatkan dari 1.000 lebih partisipan siswa-siswi SIT Nurul Fikri yang akan ikut memamerkan hasil karya penelitian mereka ke publik pada 4-6 Mei 2017 di gedung SDIT Nurul Fikri, Jalan Tugu Raya, No. 61, Tugu, Cimanggis, Depok. Salah satu dari sekian banyak peserta pameran, Jagad Nandito dan Muhammad Zeshan, siswa kelas 3C SDIT Nurul Fikri baru saja melakukan presentasi penelitian dengan judul Pilihan Kegiatan Untuk Mengisi Waktu Luang Anak Usia 6-8 Tahun, Senin (20/3/2017). Adapun target penelitian mereka ialah siswa kelas 3C atau Abi Waqqash. Hipotesis penelitian bahwa kecenderungan anak-anak kelas 3c akan memilih kegiatan menyenangkan dan positif menurut penilaian mereka. “Alat yang dibutuhkan adalah angket, komputer dan alat tulis,” ucap Jagad Nandito atau yang biasa disapa Dito. Hasil penelitian tersebut yakni 10 persen bermain dengan kakak/adik, 45 persen bermain dengan teman, 26 persen bermain dengan gadget, 16 persen membaca, dan 3 persen menonton televisi. “Jenis permainan bersama teman ialah 23 persen bermain gadget dengan teman di rumah, 58 persen bermain gadget bersama teman diluar rumah, 13 persen bermain dengan teman selain gadget, dan 6 persen tidak pernah,” ungkap Dito. Sementara frekuensi membaca hasilnya adalah 39 persen jarang dan 61 persen setiap hari. Untuk jenis bacaan pilihan ialah, komik agama sebanyak 26 persen, komik horor sebanyak 29 persen, komik umum sebanyak 29 persen, dan sains sebesar 16 persen. Untuk jenis permainan di gadget yakni, permainan Crash sebanyak 68 persen, Pilot Styles sebanyak 10 persen, dan masing-masing tiga persen untuk permainan lainnya. “Kesimpulannya, murid-murid kelas 3C masih memilih kegiatan positif saat waktu luang, yaitu bermain dengan teman di lapangan atau di lingkungan rumah. Untuk permainan di gadget masih tergolong permainan baik dan murid-murid masih memiliki minat baca yang baik karena sebagian siswa melakukannya setiap hari,” tutup Dito.

Leave a Reply