DEPOK—Kondisi pandemi Covid-19 tidak lantas menyurutkan SDIT Nurul Fikri untuk tetap menggelar rangkaian kegiatan Bulan Bahasa 2020. Tentu saja panitia merancang kegiatan secara daring (online). Sebagaimana biasanya, bazar buku menjadi pembuka Bulan Bahasa tahun ini. Bazar buku digelar melalui laman One Month One Book (OMOB) Nurul Fikri.
“Adapun lomba-lomba yang biasa diadakan memang sengaja ditiadakan karena panitia ingin semangat kolaborasi lebih ditekankan daripada kompetisi. Hal ini mengingat tema yang diusung pada Bulan Bahasa tahun ini adalah Kolaborasi Literasi di Era Pandemi ,” kata Ketua Panitia Bulan Bahasa SDIT Nurul Fikri, Nur Afilin, saat diwawancara melalui Whatsapp, Senin (26/8).
Sebagai gantinya, Afilin menjelaskan, panitia membuka Kelas Literasi menggunakan platform Zoom. Di Kelas Literasi itu semua siswa berhak belajar bersama-sama berbagai jenis keterampilan literasi, misalnya: membuat ulat bulu buku, menulis puisi, menulis cerpen, dan sebagainya.
Selain itu, Puncak Bulan Bahasa diselenggarakan menggunakan Zoom juga. Afilin bahkan menilai banyak respons positif dari siswa sebagai peserta Kelas Literasi dan Puncak Bulan Bahasa 2020. Hal itu dibuktikan dengan partisipasi aktif siswa saat kegiatan.
“Salah satu hal menarik dari Puncak Bulan Bahasa tahun ini adalah pembicara tamu yang kompeten di bidangnya, misalnya Kak Yono Sirine sebagai pendongeng dan Mutiara Sya’bani selaku penulis cilik,” lanjutnya.
Bulan Bahasa memang rutin digelar SDIT Nurul Fikri setiap tahunnya. Menurut Afilin, Bulan Bahasa bertujuan untuk mengenang peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Sebagaimana banyak diketahui, salah satu isi dari Sumpah Pemuda adalah penegasan bahwa bangsa Indonesia harus menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
“Karena kita tahu banyak bahasa daerah di negara ini, maka penting sekali untuk memiliki bahasa yang menyatukan semua, yaitu bahasa Indonesia. Peringatan Bulan Bahasa ini selalu dilaksanakan pada bulan Oktober, dan puncaknya mendekati tanggal 28,” terangnya.
Lebih lanjut, jelas Afilin, ada tradisi unik di SDIT Nurul Fikri dalam rangkaian kegiatan Bulan Bahasa tiap tahunnya. Bahasa Inggris dan bahasa Arab sebagai bahasa asing yang dipelajari siswa juga turut meramaikan gelaran Bulan Bahasa. Hal ini dilakukan mengingat bahasa Inggris adalah salah satu bahasa internasional yang paling banyak digunakan di dunia. Sementara itu, bahasa Arab merupakan bahasa Alquran yang penting dipelajari.
“Harapannya, momentum Bulan Bahasa di NF bisa mengingatkan kita untuk mencintai bahasa Indonesia sekaligus menguasai bahasa asing tersebut,” pungkasnya.
Reporter: Salma Mazaya Sakhi // Editor: AR
Leave A Comment