Pagi itu, udara Bandara Soekarno-Hatta terasa berbeda. Di antara koper-koper besar dan wajah-wajah antusias, tampak ratusan siswa berseragam rapi dari SMAIT Nurul Fikri Depok dan NFBS Bogor berkumpul dengan senyum mengembang. Mereka bukan sekadar hendak berangkat studi tur — mereka akan memulai sebuah perjalanan belajar lintas budaya: Program Immersi Jepang 2025.
Selama lebih dari seminggu, para peserta akan tinggal, belajar, dan berinteraksi langsung dengan masyarakat Jepang. Mereka mengikuti immersion class di Sano Higashi High School dan Takato Senior High School, menjelajahi kampus Utsunomiya University, serta menghadiri stadium generale bersama dosen dari Kyoto University. Tidak hanya itu, siswa juga merasakan pengalaman tinggal bersama keluarga lokal Jepang melalui program minpaku, bertukar budaya dengan pelajar Jepang, hingga mencoba langsung efisiensi transportasi publik di negeri sakura.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan, para peserta mengikuti Learning Journey Review, yakni sesi refleksi yang mendorong mereka untuk menuliskan pengalaman dan pembelajaran selama di Jepang. Dalam momen ini, siswa diajak merenungkan nilai-nilai yang mereka temukan — mulai dari disiplin, tanggung jawab, hingga semangat belajar masyarakat Jepang — serta bagaimana menerapkannya dalam kehidupan mereka sebagai pelajar SMART.
Kepala Biro Humas Nurul Fikri Islamic School, Abdur Rahman Kadafi, menuturkan bahwa program ini bukan sekadar perjalanan akademik, tetapi juga bagian dari pembentukan karakter pelajar SMART — Sholeh, Muslih, Cerdas, Mandiri, dan Terampil.
“Kami ingin siswa tumbuh sebagai pembelajar sejati yang berjiwa pemimpin, haus ilmu, mandiri, dan terampil berkomunikasi. Melalui immersion, mereka belajar dari pengalaman hidup langsung, bukan hanya dari teori di kelas,” ujar Kadafi.
Lebih jauh, ia menambahkan bahwa interaksi dengan masyarakat dan sekolah di Jepang akan menumbuhkan wawasan global serta kebiasaan belajar yang positif.
“Kami berharap siswa membawa pulang nilai disiplin, tanggung jawab, dan semangat belajar khas Jepang untuk diterapkan di lingkungan sekolah,” tambahnya.
Program Immersi Jepang ini menjadi bukti nyata komitmen SMAIT Nurul Fikri dalam menyiapkan generasi muda yang berkarakter kuat, adaptif, dan siap bersaing di dunia global. Dari Jepang, mereka belajar bukan hanya tentang teknologi dan budaya, tetapi juga tentang makna menjadi pembelajar sepanjang hayat.










Leave A Comment