Ditulis oleh: Henny, S.E.
Guru Ekonomi SMA Islam Terpadu Nurul Fikri Depok
Pembina Penegak SIT Nurul Fikri

Pojok literasi cilik atau Polici adalah program perpustakaan Biblioteca SMA Islam Terpadu Nurul Fikri yang sudah bergulir sejak tahun 2019. Program ini muncul berdasarkan feedback  dari kegiatan lomba perpustakaan tingkat provinsi Jawa Barat, program yang belum dimiliki oleh perpustakaan kami saat itu adalah pemberdayaan masyarakat.

Beriringan dengan akreditasi perpustakaan, tim program pemberdayaan masyarakat perpustakaan menginisiasi Polici yang saat itu bekerja sama dengan SDN Tugu 11 yang sekarang bernama SDN Tugu 6.

Polici adalah program literasi yang memberdayakan kakak-kakak penegak SMAIT Nurul Fikri sebagai relawan literasi yang mendampingi kegiatan literasi murid-murid SD (siaga) dalam bentuk kegiatan membaca buku, membaca nyaring, belajar baca Al Qur’an (BBQ) dan aksi literasi. Polici diselenggarakan dua bulan sekali sesuai kesepakatan antarkepala sekolah.

Pertama kali Polici dilakukan pada saat jam istirahat kelas sore, diawali dengan membaca bersama buku-buku yang sudah disediakan dalam kotak buku selama 5 menit, dilanjutkan dengan bercerita dan membaca nyaring.

Kakak-kakak SMA yang menjadi relawan literasi bertugas mengurus perlengkapan dan sebagai pembaca buku cerita serta melakukan interaksi interaktif buku.

Pada masa covid, Polici tetap berlangsung dengan menggunakan video call dengan tim-tim kecil, mengerahkan kakak-kakak Pramuka Penegak menyepakati video call pada jam tertentu dan membacakan buku dari jauh.

Tahun 2024, sudah memasuki tahun ke-lima Polici tetap berlangsung dengan format kegiatan yang lebih variatif, buku-buku yang dibacakan sudah mulai tertata dengan tema khusus misal tentang lingkungan hidup, kemudian mulai bulan Ramadhan ini ada kegiatan tambahan dalam bentuk BBQ (belajar baca Al Qur’an) di dalam kelompok-kelompok kecil, jadi hampir semua relawan literasi menjadi mentor literasi dan BBQ.

Polici sudah mengintegrasikan kegiatan literasi dengan beberapa elemen termasuk kegiatan Pramuka yaitu untuk penyelesaian SKK (syarat kecakapan khusus) Pembaca baik untuk golongan penegak ataupun siaga dan SKK Qori’. 

Berikut Syarat Kecakapan Khusus Pembaca untuk golongan Siaga
Seorang Pramuka Siaga harus:
1. Sudah membaca sedikitnya lima buah buku bacaan selama 10 bulan, dan telah membicarakan isi buku tersebut dengan pengujinya,
2. Mengetahui cara dan dapat memberi sampul buku tulis dan buku cetakan, serta tahu cara menyimpan buku dengan baik,
3. Sudah membiasakan diri membaca surat kabar/majalah secara teratur selama sedikitnya 3 bulan berturut-turut,
4. Tahu beberapa nama majalah/surat kabar yang terbit atau beredar di daerah tempat tinggalnya.

Sedangkan untuk golongan penegak syaratnya pernah melatih siaga untuk menyelesaikan SKK yang sama yaitu SKK Pembaca.

Pada saat kurikulum merdeka hadir, maka Polici jelas menjadi bagian dari proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) dengan fokus kegiatan literasi.

Kami sudah bekerja sama untuk P5 terkait tema lingkungan hidup dengan SDN Sukatani 5, dimulai dengan kegiatan membaca nyaring, kemudian workshop tentang pemilahan sampah dan 3R (reuse, reduce, recycle) dan diakhiri dengan aksi membuat kompos dan menanam tanaman toga. Bahkan bukan hanya murid, guru juga menjadi sasaran penyuluhan kami terkait pemilahan sampah dan 3R.

Program Polici memberikan manfaat bagi semua pihak, secara administrasi program terlaksana dan poin-poin kebutuhan juga selesai yaitu terkait akreditasi sekolah dalam bentuk kontrak kerja sama dengan pihak di luar sekolah, PKKS (penilaian kinerja kepala sekolah), akreditas perpustakaan dan untuk kakak-kakak penegak dan adik-adik siaga, mereka juga menyelesaikan syarat kecakapan khusus pembaca.

Polici menguatkan dimensi SMART (Sholih, Muslih, cerdAs, mandiRi dan Terampil) khususnya dimensi Muslih dan Terampil. Dimensi Muslih tampak dalam keikutsertaan kakak-kakak penegak sebagai relawan literasi sebagai bentuk kepedulian terhadap adik-adik siaga. Dimensi Terampil juga ditunjukkan dengan keterampilan kakak-kakak penegak dalam praktik membaca nyaring pada setiap pertemuan, keterampilan membuka dan menutup kegiatan serta keterampilan dalam merancang kegiatan.

Peran pustakawan, guru dan pembina Pramuka juga hadir sebagai pengarah program, trainer membaca nyaring, sebagai tutor pada hari pelaksanaan. Begitupula dengan pimpinan sekolah yang pernah mengisi kegiatan bercerita dan membaca nyaring, berinteraksi langsung dengan murid-murid di SDN Tugu 6.

Pesan penting yang ingin dihadirkan bahwa literasi mampu menyatukan banyak pihak, saling menguntungkan dan berhasil membentuk karakter murid yang berwawasan, kritis dan berdaya guna bagi sesama.

Salam literasi!