DEPOK – Obesitas atau kegemukan merupakan masalah dan tantangan yang kompleks bagi masyarakat Indonesia. Kesadaran untuk hidup sehat harus dijaga setiap saat dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari kebiasaan makan sehari-hari, olahraga dan istirahat yang cukup.
Menurut dr. Melis Rotmiana, salah satu penanggung jawab UKS SIT Nurul Fikri, menjelaskan beberapa cara untuk menghindari obesitas atau kelebihan berat badan dalam kegiatan Sharing Session Kesehatan tentang Obesitas bersama dengan UKS SIT Nurul Fikri yang diselenggarakan pada Kamis (19/5/2022).
Seminar yang dihadiri oleh seluruh pegawai SIT Nurul Fikri dilakukan secara virtual melalui platform Zoom, pukul 13.00 – 14.30 WIB. Dalam seminar tersebut dr. Melis menjelaskan beberapa kiat sehat ala Rasulullah SAW.
Obesitas merupakan masalah yang kompleks dan menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia. Target global obesitas adalah menghentikan kenaikan prevalensi obesitas. Mengingat, obesitas bukan sekadar kelebihan berat badan, melainkan merupakan kondisi medis yang harus segera ditangani.
Pertama, ujar dr. Melis, harus mengenal lebih dulu arti obesitas. “Makin dewasa makin kurus diduga kurang makmur, itu zaman dulu. Zaman now, zaman sekarang kegemukan itu merupakan adanya kelainan, kemungkinan ada penyakit,” ucap dr. Melis.
Obesitas merupakan suatu Sindrom Hipoventilasi Obesitas (OHS). “Obesitas adalah serangkaian penyakit tidak menular yang disebabkan oleh konsumsi junk food dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Hal ini ditandai dengan obesitas, penyakit jantung, diabetes, hipertensi, dan rentang hidup yang lebih pendek,” terang dr. Melis.
dr. Melis menerangkan bahwa fakta dan data menunjukkan kasus obesitas di Indonesia kian meningkat. “1 dari 4 orang dewasa di Indonesia mengalami obesitas lebih dari seperempet penduduk dewasa (18th+) di Indonesia mengalami obesitas,” katanya.
Jumlah obesitas di Indonesia makin bertambah. Tahun 2007 sebanyak 20%, tahun 2013 naik menjadi 27% dan tahun 2018 meningkat sebanyak 36%.
“Di Indonesia, paling baik kondisi obesitasnya atau tidak didapatkan kegemukan atau obesitas itu adalah NTT (Nusa Tengara Timur). dan yang paling banyak ditemukan obesitas yaitu di DKI Jakarta,” lanjutnya.
Hal ini disebabkannya masih banyak masyarakat Indonesua yang kurang mengkonsumsi sayur dan buah. “Konsumsi sayur dan buah di Indonesia 95% kurang. 1 dari 3 orangg ternyata mengalami kurang aktivitas,” paparnya.
Nilai IMT Pegawai SIT Nurul Fikri tahun 2021 sebagai berikut:
1. 29% obesitas (>27.0 kg/m2)
2. 22% gemuk (>25.0 – 27.0 kg/m2)
3. 49% normal (18.5 – 25 kg/m2)
Lalu bagaimana mencegah obesitas? Berikut tips mencegah obesitas untuk dewasa (18-60 tahun):
1. Biasakan makan dengan model piring makan T
2. Batasi konsumsi gorengan dan lemak trans (margarin)
3. Jadwal makan teratur
4. Tidak merokok dan tidak minum-minuman beralkohol
5. Tingkatkan konsumsi karbohidrat kompleks dan batasi konsumsi karbohidrat sederhana (gula)
6. Aneka ragam pangan, cukup sayuran hijau dan buah berwarna
“Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari atau minimal 150 menit/minggu. Karena, obesitas harus kita lawan dengan cerdik,” tambah dr. Melis.
Berikut adalah kiat sehat ala Rasulullah SAW:
1. Mengkonsumsi makanan halal dan bergizi
2. Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan baik mau makan atau minum
3. Membaca doa dan menggunakan tangan kanan
4. Makan saat lapar dan berhenti sebelum kenyang
5. Tidur malam yang cukup, biasakan tidur pukul 21.00 WIB dan bangun pukul 03.00 WIB
6. Berolahraga
7. Berpuasa
Leave A Comment