DEPOK – Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Fikri berhasil meraih juara I dalam Lomba Budaya Mutu tingkat provinsi mewakili Kota Depok 2016. Atas prestasi tersebut membawa SDIT Nurul Fikri menjadi nominator untuk tahap final di tingkat Nasional yang akan diselenggarakan pada 11 – 15 Oktober 2016 di Balikpapan dalam kategori WHOLE SCHOOL SD SWASTA.

Dipilihnya SDIT Nurul Fikri salah satunya karena sudah menerapkan Kurikulum 2013 dan terakreditasi A. Awal pemberkasan dimulai di tingkat kecamatan, lalu pada tingkat kota. Kemudian lolos dan melanjutkan di tingkat provinsi yg ditandai dengan visitasi assessor pada bulan Juni 2016. Setelah diumumkan pada akhir bulan Juni, SDIT Nurul Fikri dinyatakan menjadi juara I dan berhak mengikuti lomba pada tingkat nasional.

“Semoga dengan penghargaan ini semakin memacu kami untuk terus meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,” kata Fatonah, Kepala SDIT Nurul Fikri, dalam acara penyerahan penghargaan di Bandung, Selasa, 04 Oktober 2016. “Pada 9 September lalu, assessor sudah datang untuk melaksanakan visitasi,” lanjut Fatonah.

Final diikuti peserta sebanyak 68 sekolah dasar negeri dan 68 sekolah dasar swasta se-Indonesia. Lomba Budaya Mutu sendiri diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Tujuan lomba tersebut adalah melihat sekolah model terbaik Sekolah Berbudaya Mutu yang difokuskan pada penilaian mutu pendidikan secara keseluruhan (whole  school).

Kategori penilaian, yaitu 1) budaya mutu pembelajaran, 2) budaya mutu ekstrakurikuler kesenian, 3) budaya mutu manajemen berbasis sekolah serta lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, 4) budaya mutu pengelolaan perpustakaan sekolah Budaya mutu sekolah merupakan faktor yang penting dalam membentuk siswa menjadi manusia yang memiliki sikap penuh optimisme, berani, terampil, berperilaku kooperatif, individu yang ulet, disiplin, beretos kerja yang tinggi, pandai menangkap peluang. Sekolah yang memiliki keunggulan budaya mutu dapat dilihat dari beberapa variabel seperti perolehan nilai, perilaku siswa, proses pembelajaran intrakurikuler dan ekstrakurikuler, kondisi fisik sekolah, kinerja perpustakaan, lingkungan sekolah, budaya sekolah, dan manajemen sekolahnya, yang berpengaruh terhadap kinerja individu dan mutu sekolah itu sendiri.