Seharusnya kebutuhan seorang muslim dengan Al-Qur’an laksana butuhnya manusia terhadap air. Tiada hari tubuh kita tanpa mengkonsumsi air. Begitulah kehidupan seorang muslim, tiada hari tanpa Al-Qur’an, baik dari mengaji, mengkaji atau mengamalkan dan kehidupan sehari-hari.
Al-Qur’an adalah way of life, aturan kehidupan kita yang akan menghantarkan kebaikan dunia dan akhirat, sehingga membacanya dengan memahami adalah langkah awal agar kita paham bagaimana seharusnya kita bersikap dan berperilaku.
إِنَّ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ يَهْدِى لِلَّتِى هِىَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
Artinya: Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. (Surat Al Isra Ayat 9)
Sangat memprihatinkan jika sampai seorang muslim disaat akil baligh belum bisa membaca Al-Qur’an, untuk itulah sebagai orang yang beriman kepada Al-Qur’an dapat membacanya adalah kebutuhan dasar kita apalagi kita sebagai orang tua, seharusnya lebih memperhatikan bagaimana bacaan Al-Qur’an anak kita melebihi perhatian kita terhadap pelajaran lainnya.
Bukankah Allah telah mengingatkan bahwa diantara keimanan seseorang adalah ketika kita bisa membaca Al-Qur’an dengan benar?
ٱلَّذِينَ ءَاتَيْنَٰهُمُ ٱلْكِتَٰبَ يَتْلُونَهُۥ حَقَّ تِلَاوَتِهِۦٓ أُو۟لَٰٓئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِۦ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِهِۦ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْخَٰسِرُونَ
Artinya: Orang-orang yang telah Kami berikan Al-Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (Surat Al Baqarah Ayat 121)
Kadang kita termasuk yang abai terhadap Al-Qur’an, baik dalam membaca maupun mengamalkannya. Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam pun mengeluhkan kondisi umat yang mulai menjauhi Al-Qur’an. Orang yang tak mau membacanya, atau membaca tapi tidak sesuai dengan cara yang dicontohkan oleh Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam, atau membaca namun tidak berusaha mengamalkannya, atau paham namun tidak mengamalkannya dalam keseharian. Aturan dan larangan Al-Qur’an hanya ada dalam tulisan, tak terlihat dalam keseharian kehidupan kita, na’udzu billah!
وَقَالَ ٱلرَّسُولُ يَٰرَبِّ إِنَّ قَوْمِى ٱتَّخَذُوا۟ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ مَهْجُورًا
Artinya: Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan”. (Surat Al Furqon Ayat 30)
Hendaknya kita senantiasa mengamati ayat yang mulia ini, bencana yang besar ini, yang telah menyebar luas ke berbagai wilayah kaum muslimin, termasuk di rumah kita, pada keluarga dan anak-anak kita, yaitu musibah meninggalkan Al-Qur’an, baik sebagian atau semuanya.
Menjelang Ramadhan yang sebentar lagi, mari kita mulai perbaiki hubungan kita dengan Al-Qur’an dan jadikan Al-Qur’an sebagai sahabat kehidupan kita, tiada hari tanpa berinteraksi dengannya, aamiin.










Leave A Comment