DEPOK – Tantangan Pendidikan di Era Generasi Z atau IGeneration yang sedang berada di pusaran Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 menjadikan SIT Nurul Fikri terus meningkatkan keterampilan digital peserta didiknya untuk menghadapi perkembangan teknologi ke depannya melalui program ekstrakurikuler Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan.
Untuk menunjang program tersebut, SIT Nurul Fikri melakukan kerja sama dengan AiCI atau Artificial Intelligence Center Indonesia, sebuah lembaga yang didirikan atas kerjasama UMG IdeaLab Indonesia dengan FMIPA Universitas Indonesia yang bertujuan untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan unggul dalam bidang AI.
Kali ini, para pimpinan dan komite SIT Nurul Fikri melakukan kunjungan kedua ke AiCI untuk mendengarkan pemaparan tentang program AiCI dan melihat fasilitas sarana dan prasarana kegiatan AI.
Direktur AiCI, Baiq Hana Susanti, mengatakan AI for Education terbagi menjadi dua program, yaitu AI untuk Guru dan AI untuk siswa, keduanya mulai dari level SD, SMP, dan SMA. Untuk Guru bentuk kegiatannya ialah workshop dan pelatihan, lalu untuk siswa ada reguler dan harian (AI Days).
“Jadi kegiatan for education untuk anak SD, SMP, dan SMA ini kita bagi-bagi, ada kegiatan yang reguler kayak yang dengan Nurul Fikri jadi ada pelatihannya sekian hari, sekian minggu, sekian modul dengan target-target yang sudah kita masukkan ke kurikulum. Ada juga namanya AI Days, jadi anak-anak itu datang ke sini hanya sehari saja, tidak ada target yang terkait dalam kurikulum tapi untuk awareness AI saja supaya dia senang,” ujar Santi.
Ia pun menegaskan, selama mengikuti AI di AiCi siswa yang memiliki bakat akan dibina dalam program inkubasi. “Kalau dia bikin sesuatu yang memang bisa terpakai, bisa dijual gitu, ya diinkubasi. Kalau kita istilahnya diinkubasi, jadi bisa pitching (presentasi-red) didepan teman-teman di UMG, nanti dia diinkubasi sampai jadi produknya sampai dia bisa jual,” jelasnya.
Santi berharap dengan adanya kerja sama AiCI dengan sekolah-sekolah dapat mencetak generasi entrepreneur yang berbakat di bidang AI dan bisa menciptakan lapangan kerja, khususnya di Indonesia. Ia ingin anak-anak Indonesia bukan menjadi user sejati tetapi menjadi bagian dari SDM yang menciptakan teknologi di semua bidang.
“Makanya menjadi tidak adil kalau AI ini hanya menjadi konsumsi eksklusif di S1, S2, S3 harusnya kan anak-anak dari awal sudah kita bekalin, kan ada sekian ratus juta anak yang harus aware juga tentang AI ini enggak hanya eksklusif di beberapa orang saja, gitu loh,” tambah Santi.
Keahlian yang akan didapatkan selama mengikuti kegiatan tersebut untuk kategori dasar ialah mereka sudah mengetahui tentang sensor, controller, blockly, drop & drive dan yang terpenting mengasah computational thinking. “Untuk anak SD mereka sudah bisa berpikir logis dan sistematis, apa itu if-then walaupun dengan cara yang sederhana, nanti kalau sudah di SMP mereka aplikasi, kalau SMA sudah bisa bikin sistem,” tandasnya.
Hal senada pun disampaikan oleh salah satu pimpinan unit, Rizal Dharma Saputra, Wakil Kepala Sekolah SDIT Nurul Fikri mengatakan setelah membangun kesepahaman dengan pihak AiCI, sekolah akan mengadakan webinar yang ditujukan untuk orang tua siswa.
Untuk mengenalkan konsep dan urgensi AI kepada orang tua sekaligus untuk menjelaskan teknis pelaksanaan kegiatan AI club di sekolah nanti. “Computational thinking menjadi bekal berharga siswa dalam mempersiapkan diri untuk bisa sukses di era Industri 4.0 menuju Society 5.0. Kegiatan AI juga dapat mengakselerasi target utama sekolah untuk membekali siswa agar memiliki kemampuan computational thinking,” tambah Rizal.
Program ekskul AI ini juga mendapat sambutan hangat dari komite sekolah, mereka berharap dengan adanya program ini SIT Nurul Fikri dapat mencetak generasi yang ahli dalam bidang IT. “NF cepat menjawab tantangan revolusi industri 4.0 yang salah satunya adalah pengembangan pembelajaran kecerdasan artificial dengan melihat kebutuhan pada peserta didik di NF dan melakukan kerja sama dengan AiCI. Harapannya dengan terfasilitasinya kegiatan ini lewat ekskul NF, akan melahirkan ahli-ahli IT terutama programmer,” kata Fairiza, Ketua Komite SDIT Nurul Fikri.
Leave A Comment