DEPOK  — Nurul Fikri Islamic Elementary School kembali menghadirkan pengalaman belajar yang kreatif dan penuh eksplorasi melalui kegiatan Kids Find Out “Art Adventure”, yang diikuti seluruh siswa kelas 1 pada Kamis (13/11). Kegiatan ini dikemas dalam konsep moving class, di mana siswa berkeliling ke empat ruang kelas untuk mempelajari dan mempraktikkan berbagai teknik seni.

Dalam kegiatan tersebut, setiap kelas menghadirkan pengalaman seni yang berbeda.
Di Kelas 1A, siswa belajar tentang layang-layang, mengenal bahan pembuatnya, dan mengamati beragam desain layang-layang. Setelah itu, siswa melukis layang-layang sesuai kreativitas masing-masing sebelum berdiskusi mengenai alat dan bahan yang digunakan.

Di Kelas 1B, siswa menyimak penjelasan tentang asal tanah liat dan benda-benda yang dapat dibuat darinya. Mereka kemudian mempraktikkan teknik dasar membentuk tanah liat—menekan, menggulung, hingga menyambung—untuk menghasilkan karya sederhana yang bernilai estetika.

Sementara itu, Kelas 1C menghadirkan tayangan dan penjelasan mengenai berbagai benda beserta bahan pembuatnya. Siswa mempelajari bagaimana sebuah benda dapat memiliki nilai guna atau nilai jual melalui teknik membentuk, mengecat, dan mencetak.

Di Kelas 1D, siswa diajak mengenal seni eco print. Mereka mengamati demonstrasi guru mengenai alat, bahan, serta teknik pembuatannya, kemudian menghias tas menggunakan daun dan bunga sebagai media alami.

Selama kegiatan berlangsung, siswa bergerak dari satu kelas ke kelas lain berlawanan arah jarum jam, masing-masing dengan durasi 45 menit. Guru pendamping di tiap kelas juga melakukan penilaian proses menggunakan rubrik untuk mengamati keterampilan, antusiasme, dan kemampuan berpikir siswa.

“Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan rasa ingin tahu, mengenalkan beragam bahan pembuat benda, serta mengasah keterampilan seni melalui pengalaman langsung. Selain itu, kegiatan ini memperkuat nilai-nilai SMART Nurul Fikri, seperti kemandirian, ketelitian, kepedulian terhadap lingkungan, serta keterampilan dalam memanfaatkan bahan alam ramah lingkungan,” ujar Ketua Acara, Nadhirotul Ilmiah (Nana).

Melalui Art Adventure, siswa tidak hanya belajar membuat karya, tetapi juga memahami proses kreatif di balik sebuah benda—mulai dari mengenali bahan, mempraktikkan teknik seni, hingga menghasilkan karya yang memiliki nilai estetika dan fungsi.