Al Qur’an banyak menghadirkan cerita atau kisah yang penuh dengan pelajaran, sarat makna dan berlimpah hikmah. Dalam kisah dakwah nabi Musa dan Harun Alaihimassalam, akan kita dapatkan salah satu episode mukjizat nabi Musa ‘Alaihissalam yang dapat merubah tongkatnya menjadi ular besar dan mengalahkan sihir dari tukang sihir fir’aun menjadi kisah yang harus menjadi pelajaran berharga untuk kita semua.
Allah kisahkan dalam Surat Al A’raf ayat 120-126 seperti berikut:
وَأُلْقِىَ ٱلسَّحَرَةُ سَٰجِدِينَ
Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud.
قَالُوٓا۟ ءَامَنَّا بِرَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Mereka berkata: “Kami beriman kepada Tuhan semesta alam,
رَبِّ مُوسَىٰ وَهَٰرُونَ
“(yaitu) Tuhan Musa dan Harun”.
قَالَ فِرْعَوْنُ ءَامَنتُم بِهِۦ قَبْلَ أَنْ ءَاذَنَ لَكُمْ ۖ إِنَّ هَٰذَا لَمَكْرٌ مَّكَرْتُمُوهُ فِى ٱلْمَدِينَةِ لِتُخْرِجُوا۟ مِنْهَآ أَهْلَهَا ۖ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ
Fir’aun berkata: “Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya (perbuatan ini) adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya dari padanya; maka kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini);
لَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُم مِّنْ خِلَٰفٍ ثُمَّ لَأُصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ
Demi, sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik, kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya”.
قَالُوٓا۟ إِنَّآ إِلَىٰ رَبِّنَا مُنقَلِبُونَ
Ahli-ahli sihir itu menjawab: “Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami kembali.
وَمَا تَنقِمُ مِنَّآ إِلَّآ أَنْ ءَامَنَّا بِـَٔايَٰتِ رَبِّنَا لَمَّا جَآءَتْنَا ۚ رَبَّنَآ أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ
Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami”. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)”.
Dari sekilas kisah di atas, kita dapatkan Pelajaran:
- Hidayah Allah berikan kepada siapa saja yang Allah kehendaki. Tukang sihir fir’aun Ketika kalah dari nabi Musa Alaihissalam, mereka bersujud tanda keimanan kepada Allah Ta’ala, berbeda dengan Fir’aun yang tetap dalam kekufurannya walaupun juga menyaksikan mukjizat yang sama
- Keimanan tukang sihir Fir’aun adalah keimanan yang mendalam dan benar dari hati mereka, karena Ketika Fir’aun mengancam akan menmotong tangan dan kaki mereka serta mensalib mereka, tukang sihir yang baru saja beriman tetap dalam keimannanya tampa bergeming sedikitpun, bahkan yakin bahwa yang mematikan Allah Ta’alaa bukan Fir’aun
- Do’a yang diucapkan oleh mereka adalah kesabaran dalam menjaga keimanan yang baru saja diraihnya sampai wafat dalam keadaan tetap Islam dan beriman kepada Allah Ta’alaa. Do’a ini juga bisa menjadi salah satu do’a yang bisa kita panjatkan agar tetap istiqomah dalam keimanan sebagaimana mereka, رَبَّنَآ أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ (“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)”.
Leave A Comment