Ingin Kehidupan yang Baik? Ini Jawaban Al-Qur’an
مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Surat An Nahl (16) ayat 97)
Hayatun Thoyyibah (kehidupan yang baik) adalah dambaan semua orang, yang kaya atau miskin, yang berakhlak baik atau buruk, mukmin atau kafir, yang sendiri maupun sudah menikah, baik yang baru saja menikah, yang sudah lama menikah, semua menginginkannya.
Sebagai muslim yang beriman kepada Al-Qur’an yang merupakan petunjuk hidupnya, sudah sepatutnya kita mengambil pelajaran dari Al-Qur’an cara menggapai kebahagiaan, tentu saja bukan hanya kebahagiaan di dunia saja, namun juga kebahagiaan hakiki di surga Allah kelak. Salah satu arahan Al-Qur’an adalah terdapat dalam surat An Nahl ayat ke 79 di atas.
Dalam ayat ini, Allah Ta’alaa menjanjikan akan memberikan kepada kita kehidupan yang baik apabila kita melakukan dua hal berikut:
Pertama, orang yang beramal soleh. Beramal soleh artinya berbuat baik. Orang yang senantiasa berbuat baik pastinya kan mendapatkan balasan dari apa yang telah dilakukan. Begitupun sebaliknya orang berbuat jahat juga akan mendapatkan dosa dari apa yang dikerjakannya. Itulah konsekuensi logis dalam kehidupan. Seseorang akan mendapat hasil dari usahanya, tidak peduli apakah ia laki-laki atau perempuan.
Allah Ta’alaa telah menjanjikan dalam beberapa ayat Al-Qur’an, diantaranya:
هَلْ جَزَآءُ ٱلْإِحْسَٰنِ إِلَّا ٱلْإِحْسَٰنُ
Artinya: Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). QS. Ar Rahman ayat 60
Juga dalam surat Al Isra ayat 7
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ
Artinya: Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, bahkan Allah akan mengganti dengan lebih banyak kebaikan.
مَن جَآءَ بِٱلْحَسَنَةِ فَلَهُۥ عَشْرُ أَمْثَالِهَا ۖ وَمَن جَآءَ بِٱلسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَىٰٓ إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
Artinya: Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).
Beramal soleh artinya kita senantiasa berbuat baik dalam setiap kesempatan. Tiada waktu berlalu melainkan ia memiliki kegiatan yang positif dan bermanfaat.
Kedua, Beriman. Maksudnya, iman menjadi dasar dari setiap amal solehnya, bukan karena ingin pujian atau sanjungan orang. Dengan iman, setiap amal yang kecil akan berlipat ganda dihadapan Allah Ta’alaa. Dengan keimanan pula, Allah akan memberikan balasan dari perbuatan kita dengan balasan terbaik di dunia maupun di akhirat.
Keimanan yang akan menjadikan setiap amal Ikhlas karena Allah, bukan karena yang lain. Orang yang beramal dengan iman, akan senantiasa berusaha ihsan dalam setiap amalnya, yaitu merasa senantiasa diawasi oleh Allah Ta’alaa.
Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam bersabda ketika ditanyakan tentang ihsan:
قَالَ فَأَخْبِرْنِى عَنِ الإِحْسَانِ. قَالَ « أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ »
“’Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? ‘ Beliau menjawab, ‘Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (H.R. Muslim 102).
Semoga dengan ayat ini menjadi motivasi kita untuk terus beramal dan memperbaiki keimanan kita, sehingga kita termasuk ke dalam golonagn hamba-Nya yang mendapatkan kehidupan yang baik di dunia dan akhirat kelak, aamiin.
Leave A Comment