فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” Surat Ali ‘Imran ayat 159.

Ayat di atas adalah salah satu keutamaan yang diberikan Allah kepada nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi wasallam dan orang beriman, yaitu kelembutan.

Jika Allah merahmati seorang hamba, maka Allah akan menjadikan kita mudah berlemah lembut dalam kata dan pekerti yang sopan santun kepada setiap orang yang berinteraksi dengan kita. Kita akan mengasihi mereka, berakhlak baik pada mereka, hingga mereka senang berkumpul di sekeliling kita, mencintai, bahkan menaati perintah kita.

Apabila sebagai pendidik, orangtua atau orang dewasa yang ada dekat anak-anak kita dan Allah karuniakan kelembutan ini, maka insyaAllah anak-anak atau siswa kita akan senang bergaul dengan kita, merasa dekat dan tak canggung untuk bertukar pikiran dan bercengkrama dengan kita. Rasulullah shallahu’alaihi wasalaam adalah teladan kita dalam kelembutan ini.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, suatu ketika Anas bin Malik berjalan bersama Rasulullah shallahu ‘alaihiwasallam. Saat itu, Rasulullah memakai kain sorban tebal buatan Najran dan beliau lilitkan di lehernya. Tiba-tiba, ada seorang baduy menarik sorban tersebut dengan keras dan kasar. Bahkan Anas bisa melihat bekasnya di bahu Rasulullah.

Bukan hanya menarik sorban Rasulullah dengan kasar, orang itu juga kemudian berkara, “Wahai Muhammad! Berilah padaku harta Allah yang ada padamu!”

Rasulullah yang menoleh itu kemudian tertawa. Bukan hanya itu, Rasulullah kemudian menyuruh Anas untuk memberi uang kepada orang tersebut.

Akan tetapi sebaliknya, Sekiranya kita bersikap keras dan berahklak buruk, lagi berhati keras, tentulah mereka menjauh dari diri dari sekeliling kita karena sikap seperti ini membuat mereka lari dan benci kepada orang-orang yang memiliki akhlak yang jelek.

Ahklak yang baik merupakan pokok ajaran dalam agama yang akan menarik menusia kepada agama Allah dan membuat mereka senang kepadanya, disamping ada yang didapatkan oleh pelakunya berupa pujian dan pahala yang khusus.

Dan sebaliknya, akhlak yang buruk merupakan masalah yang pokok dalam agama yang menjauhkan manusia dalam agama dan membuat mereka benci kepadanya disamping oleh apa yang di peroleh para pelakuanya celaan dan hukuman yang khusus.

Maka nabi Muhammad Shallahu’alihiwasallam yang ma’sum ini Allah telah firmankan kepadanya seperti itu lalu bagaimana dengan selainnya? Bukankah menjadi sesuatu yang wajib dan paling penting dalan mencontoh akhlak-akhlak beliau yang mulia, dan berinteraksi dengan menusia sebagaimana Rasululloh Shallahu ‘alaihiwasllam bermuamalah dengan mereka dengan cara yang lembut, dengan akhlak yang yang baik dan penyatuan hati, sebagai suatu sikap taat kepada perintah Allah dan daya tarik bagi hamba-hamba Allah kepada agama Allah?

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang senantiasa menjaga kelembutan dalam kata dan prilaku sebagai mana Agama kita telah memerintahkannya, amiin.