Setiap orang tua pasti mendambakan anak shalih yang berbakti, santun dan hormat kepada orang tua. Banyak yang kita dapatkan dalam kehidupan kita, khususnya di era saat ini, ketika hilangnya adab pada diri anak-anak kita yang dirasakan oleh orang tua. Menjadi anak yang pintar dan cerdas pasti menjadi keinginan kita semua, namun Allah Ta’alaa mengajarkan kita agar dianugerahi anak yang shalih. Keshalihan akan terasa lebih berharga dari materi yang kita dapatkan, sebagaimana doa yang dibaca oleh nabi Ibrahim ‘Alaihissalam:

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

“Ya Tuhanku, anugerahilah kami keturunan yang termasuk orang-orang yang shalih.”

(Al Qur’an surat As-Shaffat ayat 100)

Doa diatas adalah doa yang dipanjatkan oleh nabi Ibrahim ‘Alaihissalam ketika belum mendapatkan keturunan atau anak. Doa indah tersebut berisikan permohonan kepada Allah Ta’alaa agar mendapatkan keturunan yang shalih.

Allah Ta’alaa juga memberikan sebutan orang yang shalih untuk diri Ibrahim ‘Alaihihissalam artinya kesalehannya ingin juga diikuti oleh anak-anaknya, sama dengan kita semua, agar anak-anak kita dapat mengikuti kebaikan yang kita lakukan.

Allah menyebutkan nabi Ibrahim ‘Alaihissalam dengan keshalihan sebagaimana yang Allah sebutkan dalam Al Qur’an surat An-Nahl ayat 122-124:

إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِّلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ .  شَاكِرًا لِّأَنْعُمِهِ ۚ اجْتَبَاهُ وَهَدَاهُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ.  وَآتَيْنَاهُ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً ۖ وَإِنَّهُ فِي الْآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ

Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan), (lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus.  Dan Kami berikan kepadanya kebaikan di dunia. Dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang shalih.

Keshalihan juga menjadi bagian dari doa nabi Sulaiman ‘Alaihissalam, beliau minta agar dimasukkan ke dalam golongan orang yang shalih. Lingkungan yang baik akan mempengaruhi kebaikan atau keburukan seseorang, dan lingkungan yang baik juga dambaan kita semua seperti dambaan nabi Sulaiman ‘Alaihissalam.

 فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّن قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

“Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal shalih yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih.”

AlQur’an Surat An-Naml ayat 19:

Keshalihan juga menjadi kunci masuk surga Jannatu ‘Adn bagi orang shalih dari nenek moyang, pasangan hidup, serta keturunan kita, sebagaimana yang Allah kabarkan dalam Surat Ar Ra’d ayat 23

 جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَن صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ ۖ وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِم مِّن كُلِّ بَابٍ

“(Yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang shalih dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu.”

 Alangkah indahnya jika keshalihan menjadi predikat untuk kita dan keluarga kita semua dan kita terus berdoa agar diri kita menjadi orang orang-orang yang shalih, amiin.