Skip to main content
TUGU – Kecanggihan teknologi dalam mengakses internet saat ini sangatlah mudah ditemui dimana saja. Tidak hanya melalui komputer, internet juga mudah diakses melalui ponsel pintar atau smart phone. Perubahan seperti ini memunculkan problema baru, tidak terkecuali dalam mengasuh anak. Komite Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Nurul Fikri menyelenggarakan seminar parenting dengan judul, “Remaja Versus Pornografi, Bagaimana dengan Anak Kita?” di Indoor Sport, SIT Nurul Fikri, Jalan Tugu Raya, No. 61, Tugu, Cimanggis, Depok, Sabtu (24/12/2016). Menghadirkan narasumber dari Yayasan Kita dan Buah Hati, Hilman Al Madani, M.Psi., Psi. memaparkan anak yang kecanduan internet, pornografi, dan game online bisa berakibat fatal mengakibatkan kerusakan otak permanen. Anak yang jadi target utama adalah laki-laki dan belum baligh. Adapun ciri-ciri anak yang telah kecanduan pornografi, yakni: mengurung diri dan menghabiskan waktu dengan games dan internet dalam kamar. “Bila anda tegur dan batasi bermain gadget, dia akan marah, melawan, berkata kasar dan keji,” terang Hilman di hadapan para orang tua siswa SMPIT Nurul Fikri. Selain itu, si anak akan mulai impulsif, berboonbg, jorok, mencuri, sulit berkonsentrasi dan prestasi akademis menurun. Jika bicara, lanjutnya, menghindari kontak mata, malu tidak pada tempatnya, menyalahkan orang, main dengan kelompok tertentu saja, dan hilang empati serta yang diminta harus diperoleh. Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan para ayah dan ibu, pertama mengambil sikap tenang dan jangan panik. Lalu melakukan musyawarah untuk mencari solusi, melakukan komunikasi santun kepada anak dengan cara berbagi (sharing).

Leave a Reply